Waspadai, ini 28 Investasi Bodong yang Diberhentikan OJK

Waspadai, ini 28 Investasi Bodong yang Diberhentikan OJK

Tanahairku - Jakarta, Satgas Waspada Investasi (SWI) telah merilis daftar aplikasi, usaha gadai, dan entitas ilegal atau investasi bodong yang berpotensi merugikan masyarakat. 

Terbaru, SWI yang terdiri dari 13 kementrian dan lembaga, telah memblokir Tiktok Cash dan Snack Video.

"Kami sudah bahas dengan pengurus Snack Video dan Terdapat kesepakatan untuk menghentikan kegiatannya sampai izin diperoleh. Kami meminta kementrian Kominfo menghentikan Aplikasi TikTok Cash yang berpotensi merugikan masyarakat," kata Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing dalam keterangan tertulisnya.

Aplikasi tersebut diminta menghentikan kegiatannya karena tidak terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kementerian Kominfo.

SWI juga menemukan puluhan entitas kegiatan usaha yang diduga tanpa izin dari otoritas yang berwenang dan berpotensi merugikan masyarakat.

Apa saja investasi bodong yang dihentikan oleh SWI? berikut daftarnya:

BACA JUGA : Pengaruh Covid-19 terhadap Investasi di Indonesia

Entitas usaha ilegal

Satgas dalam patroli sibernya menemukan 28 entitas kegiatan usaha yang diduga tanpa izin dari otoritas yang berwenang dan berpotensi merugikan masyarakat.

Dari 28 entitas tersebut di antaranya melakukan kegiatan sebagai berikut :

    14 Kegiatan money game.

    6 Crypto Aset, Forex dan Robot Forex tanpa izin.

➤    3 Penjualan langsung atau direct selling tanpa izin.

➤    1 equity crowdfunding tanpa izin

➤    1 penyelenggara konten video tanpa izin.

    1 sistem pembayaran tanpa izin.

    2 kegiatan lainnya.

Terdapat entitas yang telah mendapatkan izin usaha yaitu PT. Brillian Nusantara Mandiri (Bliuntung) karena telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan penjualan produk dengan sistem multi level marketing.

Berdasarkan informasi resmi, pada Februari 2021 telah ditemukan 51 kegiatan fintech peer-to-peer lending ilegal yang berpotensi meresahkan masyarakat karena sering melakukan.

ancaman serta intimidasi jika meninggak pinjaman.

Fintech lending ilegal

Sejak 2018 hingga Februari 2021, fintech lending ilegal yang telah ditutup sebanyak 3.107. Berikut daftar fintech peer to peer lending ilegal :

    1. Go Duit

    2. Go Duit-Pinjaman dana darurat

    3. DanaCepat

    4. Uang Pintar

    5. CashGo-Pinjaman Online Cepat Cair

    6. Butuh Modal-Pinjaman Online Cepat Cair

    7. Butuh Modal-Kredit Dana Rupiah Pinjam Cepat Online

    8. Dana Speed

    9. Dana Saku-Online Kredit

    10. KSP Dana Saku

    11. PinjamSaja-KSP Pinjaman Dana Online

    12. Halo Money

    13. Dana Fun (developer xinshangjia)

    14. Dana Fun (developer dana fun 122)

    15. Dana Fun (developer dana fun)

    16. Rafra Apps Store

    17. Dana Pintar

    18. PinjamanKu (Developer Natalia Blum)

    19. PinjamanKu-Pinjaman Online tercepat dan teraman

    20. Pinjamanku (developer kyle haines)\

    21. Dana Kilat - Pinjaman Online Aman, Cepat dan Mudah

    22. Dana Kilat - Segalanya jadi lebih mudah

    23. Uang Kilat (developer Agatha Shumard)

    24. Uang Kilat (developer dalam kenang)

    25. Uang Kilat (PT. Graha Tirta Cantika)

    26. Uang Kilat (WA EYE)

    27. Uang Kilat (Super Keatly)

    28. Laju Dana

    29. Cash Lagi Lite - Pinjaman Online Bunga Murah

    30. KSP Dompet Kelapa - Pinjam Uang Tunai Kredit Dana

    31. Durian Runtuh

    32. Loan Segara

    33. Butuh Uang - Pinjam Uang Tunai Mudah

    34. Redholo - Rupee berasal dari sini

    35. Super Rezeki

    36. Modal Cepat - Pinjaman Online Cepat Cair dan Mudah

    37. KSP Modal Cepat

    38. KSP Dompet Pisang

    39. Kredit Rupiah - Pinjaman Uang Online Dana Tunai

    40. Kredit Rupiah - Pinjaman Uang Tunai Dana cash

    41. Rp Cepat Wallet

    42. Rpwallet: Wallet management

    43. Rp-Q-Wallet

    44. KSP Dompet Mangga - Alat pinjaman Cepat

    45. iDana-Cash

    46. iDana-Pinjam Uang Rupiah Cash Tunai

    47. iDana-Pinjam

    48. iDana-UangQu

    49. iDana

    50. Rupiah Petir-Pinjam Uang Tunai Kredit Dana Cash

Entitas Ilegal

Selain fintech peer to peer lending ilegal, Satgas Waspada Investasi juga menghentikan entitas ilegal , Berikut daftar entitas ilegal :

    1. PT. Berbagi Bintang Teknologi (Stasashi)

    2. PT. Prioritas Inti Sejahtera (Smart In Pays)

    3. thetokole.com

    4. Totole (mytotole.com)

    5. PT. Sukses Indonetwork Digital/VITO

    6. Smartplan Community

    7. Auto Sultan Community

    8. Indonesia Binary Trader

    9. SMARTXBOT

    10. Antares

    11. FORSAGE, FORSAGE ETH, FORSAGE TROM

    12. PT. Tiara Global Propertindo

    13. Golden Bird/Burung Emas

    14. Koperasi Simpan Pinjam Sarjana Sepadu Indonesia

    15. PT. Exadana Visindo

    16. Go-Champion

    17. Tiktok Cash

    18. Berkah Berbagai 2020

    19. Gamebot.group

    20. Komunitas Berbagi Rizki

    21. Commero

    22. Share Results

    23. Coin Video 1-2-3

    24. Compass

    25. Love Money

    26. Umoney

    27. Golden Age Asset/GAA

    28. Snack Video

BACA JUGA : 7 Aplikasi Investasi untuk pemula, dari Modal kecil bisa untung besar

Usaha Gadai ilegal

Adapun usaha gadai ilegal yang masuk dalam daftar, yakni :

    1. Amadeus Gadai

    2. Asa Gadai

    3. Mediatech Gadai

    4. Barokah Gadai

    5. Easy Com

    6. Koprasi Joyo Lestari

    7. Tanpa nama/anonim

    8. Mitra Gadai Syariah

    9. New Jawa Gadai

    10. Rajawali Gadai

    11. Salam Gadai

    12. Sentra Gadai

    13. Ayo Gadai

    14. Setiaphone Celluler

    15. Gadai Motor Jogja

    16. Gandrung Gadai Syariah

    17. Prima Gadai

Hati - Hati

Sebelumnya pada tahun 2020, Satgas Waspada Investasi telah mengumumkan 75 entitas gadai ilegal. Total semenjak 2019 Februari menjadi 160 entitas gadai ilegal dan jumlah ini dimungkinkan akan bertambah.

Ketentuan soal pergadaian swastai sendiri telah diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor:31POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian (POJK).

Seluruh kegiatan usaha pergadaian swasta diwajibkan untuk mendaftarkan diri ke OJK dalam tenggat batas waktu 2 tahun sejak POJK tersebut terbit yaitu batas akhir juli tahun 2019.

SWI sendiri meminta kepada masyarakat untuk tidak bertransaksi dengan usaha gadai swasta yang ilegal.

Masyarakat yang ingin lakukan transaksi dengan kegiatan usaha gadai agar dapat menggunakan usaha gadai yang terdaftar di OJK.


Komentar